Sejarah Singkat Sekolah
Salah satu wujud kehadiran katolik di Tarutung-Tapanuli Utara adalah berkembangnya karya di bidang pendidikan. Awalnya karya di mulai dengan mendirikan Taman Kanak-Kanak St.Maria pada tahun 1974 dan kemudian disusul dengan pendirian SD St.Maria pada tahun 1974 dan diresmikan pada tahun 1976. Seiring dengan berjalannya waktu, orang tua maupun umat di paroki Tarutung merasa perlu adanya SMP sebagai kelanjutan dari SD yang telah ada. Tetapi niat ini kurang disetujui oleh Bapak Uskup Agung Medan, mengingat umat katolik di Tarutung merupakan kelompok minoritas. Namun dengan tekad yang kuat dan usaha Pastor Paroki yakni P.Ambrosius Sihombing, OFM Cap bersama umat saat itu, mereka “nekad” mendirikan SMP St.Maria pada tahun 1985 dan memperoleh status diakui pada tahun 1987.
Melihat kenyataan bahwa SMP St.Maria dapat berkembang dan begitu diminati oleh masyarakat, maka timbul niat untuk mendirikan SMA St.Maria. Usul ini langsung disetujui oleh Bapak Uskup.
Restu dari Bapak Uskup mendorong para pengurus yayasan Bina Warga yang saat itu sebagai ketua dijabat oleh bapak M. Sitanggang, SH, semakin bersemangat untuk memulai bekerja. Dan hasil kerja keras mereka itu terwujud dalam peletakan batu pertama pada tanggal 12 juli 1999 tepat pada pukul 10.00 WIB. Peletakan batu pertama ini dihadiri langsung oleh Bapak Uskup, Pastor Michael Hutabarat, Bapak Bupati, semua pengurus Bina Warga, Kepala SD dan Kepala SMP serta umat yang berada di sekitar Tarutung.
Dengan semangat yang berkobar akhirnya gedung SMA St.Maria selesai dibangun dan diresmikan pada tanggal 28 Januari 2001 oleh Bupati Tapanuli Utara Bapak R.E. Nainggolan dan Uskup Agung Medan A.G. Pius Datubara, OFM Cap.
Sebelum gedung ini selesai SMA telah memberanikan diri untuk menerima siswa yang saat itu ditampung di asrama milik Paroki. Siswa yang pertam diterima berjumlah 135 orang dengan jumlah guru sebanyak 7 orang dan pegawai 2 orang. Kepala sekolah yang pertama adalah Sr. Rosa Sihotang, SCMM. Namun seiring perjalanan waktu, jumlah siswa SMA St.Maria pun semakin berkembang. Dimulai dengan siswa sebanyak 135 orang dengan 3 ruangan berkembang menjadi 12 ruangan dengan jumlah siswa 478 orang(T.P. 2005/2006)
Pada waktu yang sangat singkat yakni pada tahun 2000, terjadi perubahan nama Yayasan dari Bina Warga menjadi Yayasan St.Yoseph Medan. Perubahan ini terjadi karena ada penggabungan beberapa yayasan yang dikelola keuskupan. Tujuan penggabungan yayasan ini adalah :
Demi pengelolaan sekolah yang lebih terjamin dan terarah
Lebih mudah menentukan kebijakan khusus pendidikan Katolik
Memudahkan pengelolaan sekolah yang dulunya terdiri banyak yayasan, kemudian digabung menjadi 5 yayasan saja.
Kegiatan pembelajaran di SMA St.Maria bertujuan memberikan dasar yang kokoh bagi pertumbuhan mental, kepribadian, kemampuan intelektual dan ketrampilan para siswa serta rasa tanggung-jawab social yang nyata. Pembentukan pribadi seutuhnya, mengembangkan nurani yang deterangi oleh iman untuk melayani sesame berdasarkan kasih serta kompetensi ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang diperolehnya.
SMA Santa Maria Tarutung berdiri pada Tanggal 12 Juli 1999(ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Uskup Agung Medan Mgr.A.G.Pius Datubara,OFM Cap)dan mulai menerima siswa perdananya untuk TA 1999-2000,berjumlah 135 orang,dan dibagi dalm 3 kelas rombongan belajar. pada saat itu wisma yang sekarang dulu menjadi ruang kelas,dan kantor paroki menjadi runag gutru. Jumlah guru pertama 9 orang,2 pegawai tata usaha dan yang menjadi Kepala Sekolah adalah Sr.Rosa Sihotang,SCMM.
Pada tanggal 28 Januari 2001,gedung SMA Santa Maria diresmikan dan diberkati oleh Bapak Bupati Tapanuli Utara,Drs.R.E.Nainggolan,MM dan Uskup Agung Medan,Mgr.A.G.Pius Batubara,Ofm,Cap. Yang terdiri dari 12 ruanagn belajar dan 2 kantor.
Setiap Tahun jumlah siswa semakin bertambah. minat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di SMA Santa Maria semakin meningkat. Nama SMA Santa Mariasemakin dikenal hingga daerah-daerah yang jauh. Pada TA 2005-2006,jumlah siswa bertambah menjadi 478 orang yang dibagi kedalam 12 ruangan belajar.
Tetapi 2 tahun terakhir ini jumlah siswa yang masuk semakin menurun. Setelah diamati ternyata penyebabnya adalah karena seringnya pergantian guru akibat ada beberapa guru yang diangkat menjadi PNS. Untuk mengantisipasi penurunan jumlah siswa, maka siswa dan guru gencar mengadakan promosi ke daerah-daerah.
Dari segi prestasi akademik dan non-akademik, SMA Santa Maria pantas kita acungi jempol. Dengan usia yang masih muda, SMA ini mampu bersaing dengan SMA lain yang telah mapan.
Siswa SMA Santa Maria selalu mendapat tempat,paling tidak peringkat 3 besar, pada setiap olimpiade sains tingkat kabupaten dan menjadi utusan tingkat provinsi. pada tahun 2000-2006, Seorang siswa SMA Santa Maria terpilih menjadi siswa teladan se Kabupaten Tapanuli Utara.
Dari segi non-akademik, sudah tidak terhitung lagi berapa kali SMA ini mendapat penghargaan,bahkan hingga tidak muat lagi dalam satu lemari.
Yayasan Santo Yoseph
| Nama: | Yayayan Santo Yoseph |
Alamat : | JL.Pemuda3A Medan | |
STATUS | Terakreditasi B | |
Faslitias | Lengkap |